Layaknya
kania yang ku kenal, pagi ini pun seperti biasa dua tangannya sudah dipenuhi
kotak yang tlah dibungkus indah. Tanpa menanyakannya saja, aku sudah tau isi
kotak-kotak tersebut. Yup, aku berani bertaruh isi kotak-kotak tersebut tak lain
adalah coklat, bunga atau mungkin sepatu dari penggemar.
Seumur
hidupku, belum pernah aku bertemu cewek luar biasa seperti Kania yang hidupnya
benar-benar dikelilingi oleh jutaan penggemar. Maksudku, banyak cewek di
sekolahku yang lebih menarik dari kania. Well, harus ku akui, Kania adalah
cewek yang cukup manis, meski tubuhnya tak seindah model. Tetapi jika
dibandingkan dengan.. Sivia, anak kelas sebelah yang pernah diminta langsung
oleh sebuah majalah remaja untuk menjadi cover majalah mereka, Kania tidak ada
apa-apanya. Masih banyak cewek lain disekolahku yang lebih “wow” jika
disbanding Kania. Tetapi, yang tak pernah ku mengerti, mengapa penggemar Kania
bisa melebihi penggemar “supergirls”
disekolahku?
Jujur saja bersahabat dengan Kania merupakan saalh satu hal terberat yang pernah aku jalani
seumur hidupku. Bagaimana tidak? Hampir semua gebetanku lebih tertarik pada
Kania daripada aku. Aku mengenal Kania sejak duduk dibangku SMP. Namun setelah
aku beranjak ke kelas dua SMP aku mengenal Bintang yang merupakan kakak
kelasku, aku baru mengerti apa itu cinta. Hampir setiap hari Bintang berkunjung
keklasku, bodohnya, ku pikir dia ingin melihatku. Tetapi aku salah. Yang ingin
dilihatnya setiap hari adalah sosok Kania yang ada disebelahku.
Semua cowok
mendekatiku hanya ingin mengetahui segala hal tentang Kania. Aku benar-benar membenci
hal itu. Jika mereka ingin tau tentang Kania, mengapa mereka mendekatiku dan
memberiku harapan? Untunglah, rasa iriku terhadap Kania tak bisa meretakkan
persahabatan kami.
“bidadari
dari khayangan kenapa nih kok cemberut?”tanyaku seraya melihat Kania yang duduk
disebelahku sambil membawa sejumlah hadiah yang tadi ku jelaskan. “kenapa sih
ikutan anak-anak manggil aku kayak gitu? Gak enak banget didenger tau gak
sih?”jawab Kania sambil mencubit pelan lenganku. Ku balas dengan menggelitik
perut Kania sampai dia tertawa memukulku.
“dari siapa
saja nih hari ini?” tanyaku smabil menatap beberapa kotak yang dibawanya. “yang
merah ini dari Egi, yang kuning dari Ian isinya coklat, yang kuning satu
lagi ini dari Safa.. malas ah jelasin satu-satu..”jawabnya sewot
Aku tertarik
dengan sebuah kotak putih bertulisan “for
my princess “ yang paling menonjol dari kotak-kotak lainnya. “emm.. terus
yang putih ini dari siapa?”tanyaku penasaran. Kania masih terdiam saat aku
membuka kotak itu, akupun terdiam melihatnya. Jam tangan ungu yang pernah
kuinginkan disalah satu toko sekarang menjadi milik Kania. Disamping jam itu,
secarik kertas bertulisan”will you be my
princess?” terkait disudut kotak tersebut.
“dari siapa
ini?”tanyaku
“lucu ya?..
yang ini dari Aska” jawab Kania sambil merebut jam dari tanganku. Aku
meninggalkan Kania dengan senyuman yang sebenarnya tak ingin ku sampaikan
padanya. Kania selalu mendapatkan apa yang ku inginkan. Bahkan Aska yang
kukira benar-benar tulus mendekatiku, ternyata, sama dengan cowok-cowok lain
sebelumnya. Mendekatiku hanya untuk Kania. Yup, Minggu lalu saat Aska mengajakku ke mall, aku mengatakan kepadanya bahwa jam ini terlihat menarik.
Ternyata, ajakannya waktu itu hanya karena dia ingin ditemani mencari kado
untuk menyatakan cintanya pada Kania hari ini.
Jadi selama
ini Aska menjemputku karena rumah Kania yang bersebelahan dengan rumahku dan
dengan otomatis Kania ikut dijemput juga. Dia mengajakku ke mall hanya untuk
mengetahui apa kesukaan kania. Ini benar-benar kelawatan. Aku tak tahan dengan
perlakuan Aska kepadaku. Ini tidak adil, sungguh tidk adil. Mengapa aku baru tau bahwa Aska ingin mendekati Kania ketika aku benar-benar mencintainya? Aku
menangis ditaman belakang sekolah sejadi-jadinya sampaikurasakan sebuah tangan
membelai rambutku.
“kamu kenapa Manis ?” suara Kania terdengar ditelingaku. Cepat-cepat ku mengusap air mataku.
Semua ini memang bukan salah Kania kalau dia punya banyak penggemar, bukan salah
Kania kalo Bintang lebih memilihnya, dan bukan salah Kania kalau Aska
memanfaatkanku untuk mendekatinya. Tetapi mengapa sekarang rasa iri itu tumbuh
menjadi sebuah kebencian saat aku menatapnya?
“nggak
apa-apa” aku tersenyum. “ tau gak.. kadang aku iri sama kamu yang…”
“banyak
pengemar?.. banyak kado?” kata Kania memotong pembicaraanku
“yup
..!” senyumku kearahnya,meski sedikit
menyakatitkan
“kamu tau
gak? aku memilih untuk dicintai satu orang yang kucintai dari pada sejuta cowok
yang yang tak kucintai.. seperti kamu..” kata Kania. Kania tau betul kalau aku
menggaumi Aska sejak dia masuk kekehidupanku. Entah dia tau dari mana,
mungkin karena aku yang selalu salah tinggkah saat berada didekat Aska atau
karena mulutku yang tanpa sadar selalu mencertakan Aska setiap saat. Yang
jelas, seharusnya dia tau benar bahwa dia telah merebut orang yang kucintai
untuk kesekian kalinya.
“maafin aku
ya ..sebenarnya, ini bukan punyaku.. tetapi punyamu..” kata Kania sambil
menyodorkan kotak putih yang tadi membuad air mataku mengalir.
“maksudmu?” tanyaku
heran.
“well,
mungkin kamu iri ke aku yang banyak pengemar, selalu bawa kado setiap pagi, ato
apalah.. tetapi jujur, aku iri sama kamu yang bisa merebut hati Aska.. aku gak
bisa merebut hati cowok yang aku suka, Aska.. tadi pagi dia nitip ini ke
kamu. Cuman aku iri ke kamu makanya aku bilang kalo kado ini punyaku.” Aku
membuka mulut tak percaya. “aku masih enggak ngerti maksud kamu Kan?” kataku. “
Aska suka kamu sayang. cuman, tadi pagi dia enggak nemuin kamu. Jadi dia nitip
ini. Awalnya aku nggak mau ngasuhin ini ke kamu karena jujur, aku juga suka
Aska sejak dulu. Tetapi setelah aku pikir-pikir, ngak adil kalo aku buat kaya
gitu. Udah gih, temuin Aska sana..” senyum Kania ke arahku.
“thanks ya
Kan..” kataku berlari meninggalkan Kania, senyum penuh pesona itu muncul
dihadapanku. Aska berdiri dihadapanku dengan tersenyum lebar melihat kotak
putih tlah kugenggam.
“You, will you be my princess?”
Aku hanya
tersenyum dan menggangguk pelan ke arah Aska. Benar kata kania, dicintai
satu orang yang kita cintai lebih indah
dibandingkan dicintai seribu orang yang tidak kita cintai.
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah Membaca Budayakan Meninggalkan Kritikan yaa