Rabu, 29 Mei 2013

Tak Ada Yang Lebih Hebat Dari Mengakui Kesalahannya Sendiri

Diposting oleh Unknown di 5/29/2013 05:49:00 AM

April ke Sebelas, Dua ribu tiga belas.

   Aku pulang dengan keadaan lesu dan tak bersemangat. Hey, tak ada yang lebih sejuk dari perhatian seorang ibu. Kamu tau? Beliau selalu paham tentang perubahan putri kecilnya ini.  Bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan ringannya samacam “Dek baru pulang?” “Sudah makan belum?” “Hari ini basket lagi? Menang ya? Pasti menang dong” dan beliau masih bisa sabar dengan jawabanku yang aku sendiri tak suka orang lain bicara seperti ini padaku, “Kalah”. Singkat dan tidak jelas. Bahkan terkesan terlalu mengabaikan perhatian-perhatian tulusnya.

   K A L A H, kata-kata yang saat ini tak ingin ku dengar. Kamu tau? Aku menangis dijalanan sambil mengendari motorku. Puluhan bahkan ratusan orang memandangku dengan tatapan “aneh” mereka. Sebenarnya aku kuat. Aku bisa “merelakan” ini semua. Tapi sekuat apapun perempuan ini menahan air matanya, semua akan sia-sia ketika ia melihat butiran bening itu mengalir di mata teman-teman seperjuangannya. Detik itu, ia mulai meneteskan air matanya, dan menyalahkan dirinya.

   KITA TIDAK KALAH ! KITA TETAP MENANG !, Ayolah bangkit dari keterpurukan, Ini hanya permainan. Mari kita cari “kemenangan-kemengan” yang lainnya. “Mereka” masih ada. Menguatkan hatiku dengan kata-kataku sendiri. XI IPA 3 MENANG YO BEN :’)                Iya. Ini tak lebih kreatif dari “slogan-slogan” kelas lain, yang kebanyakan dari mereka mengunakan bahasa-bahasa Internasional . Tapi kata-kata “MENANG YO BEN” sangat istimewa. Menurut aku, Ini bukan soal hebat tidaknya, ini soal “Magis” !. Perubahan-perubahan permainan ditunjukkan oleh kebanyakan pemain. Dia-Dia yang sedang berjuang tak mau mengecewakan.

   Senyum-senyum masih mengembang dari sudut-sudut bibir para pemain-pemain ini. Cletukan kata “XI IPA 3, PANGGAH MENANG!”. Mereka sedang menghibur bahkan membesarkan hati-hati para pemain yang matanya mulai panas. Dan hal-hal yang lebih menarik adalah saat kita semua kembali ke kelas kami tercinta. Tak ada yang boleh disalahkan. Semua permainan kita. Pemain-pemain kita. Lawan-lawan tangguh kita. Wasit-wasit “Adil” kita. Semua SPORTIF kok :). Tak ada yang boleh disalahkan kecuali Aku. Aku yang sejak peluit pertama dibunyikan sudah tak fokus dengan yang selalu berada dihatiku, Tuhanku, Allah SWT.


   Perempuan ini selalu lupa kepada Tuhannya ketika ia bahagia, dan akan mengingat Tuhannya ketika ia mulai kecewa. Seperti saat ini. Kalau kamu mau mengalahkan seseorang atas kesalahan kekalahan ini. Salahkan hatimu yang tak ingat pada Tuhan-Mu. Atau kau juga boleh menyalahkan dirimu sediri semua itu bukan tanpa alasan tapi karena tak ada yang lebih hebat dari mengakui kesalahannya sendiri  :)

0 komentar:

Posting Komentar

Setelah Membaca Budayakan Meninggalkan Kritikan yaa

 

Little Girl With Dream Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review